tentang saya

tentang saya
korps Brimob

Sabtu, 18 Desember 2010

DI KALA CINTA DAN PENDIDIKAN MENJADI SEBUAH PILIHAN



Alkiasah di sebuah sudut kota hiduplah seorang pemuda yang sedang mengadu nasib di kota untuk melanjutkan studinya.
Andi, itulah nama yang sering di panggil untuknya. Andi adalah seorang anak kampong yang melanjutkan studinya di salah satu Universitas ternama do kota Makassar. Sebut saja Universitas Hasaniddin yang merupakan universitas terbesar dan terhebat di Indonesia timur. Andi memilih fakultas teknik sebagai jurusannya karena ia memang lulusan SMK jurusan teknik di kampungnya dan sekarang ia duduk di semester 5 program studi teknik mesin.
Karena kepandaian dan kecakapan Andi di bidang akademik dan organisasi, ia terpilih menjadi Presiden mahasiswa di kampusnya dan dirinya menjadi sangat senang.  Hingga pada akhirnya tibalah sebuah kegiatan besar di kampusnya yaitu penerimaan mahasiswa baru dan orientasi pengenalan kampus(OSPEK) yang di mana seluruh panitia di pimpin oleh Andi sendiri selaku presiden mahasiswa.
Pada suatu hari di sekitar tempat kosnya Andi hendak pergi ke warung, dan pada saat ia menyebrang jalan tiba-tiba sebuah mobil mewah menyerempet Andi, lalu pemilik mobil itu turun dan ternyata seorang wanita  sambil berkata” hai orang miskin minggir kamu saya lagi buru-buru mau mendaftar di kampus” . ia tidak tahu bahwa orang ia tabrak adalah presiden mahasiswa di kampus tempat ia mendaftar.
Hingga akhirnya tibalah orientasi itu dan wanita cantik dan manja itu pun masuk dalam barisan peserta. Sebut saja namanya Irma. Pada saat itu ia sedang di kerjai oleh para seniornya dan tiba-tiba Andi datang dan Irma pun terkejut melihatnya ternyata orang yang di hinanya tempo hari adalah seorang presiden mahasiswa yang akan di hadapinya nanti, “ kenapa? Kaget yah melihat orang miskin yang tidak punya apa-apa di matamu ternyata seniormu” ucap Andi dengan sedikit angkuh. Irma menjawab dengan rasa segan melihat Andi ” maaf kak, saya tidak tau kalau kakak itu presiden mahasiswa di sini”. Sambil sedikit meteskan air mata, “ sudalah kamu tidak usah menagis! Dasar air mata buaya. Sekarang kamu dapatkan balasannya” kata Andi jengkel.
Pada saat Irma bertemu dengan Andi ia merasa sangat malu dan menyesal hingga akhirnya ia minta maaf kepada sang presma dan mereka pun menjadi seorang teman. Karena kehebatan dan kepandaian Andi timbul rasa simpati kepadanya hingga muncul rasa cinta di antara mereka dan jadilah mereka sepasang kekasih.
Setelah 2 tahun menjalani hubungan mereka dan Andi sudah selesai menjalani studinya di UNHAS maka ia akan mengambil beasiswa S2 Havard University di Paris. Irma pun merasa sangat sedih dan pada saat itu pun Andi di hadapkan oleh dua pilihan bila ia berangkat ke paris maka ia tidak bias menikah dengan Irma tetapi kalau ia tidak pergi maka ia akan mengecewakan orang tuanya. Andi merasa sangat bimbang dan bingung dengan pilihan yang sangat sulit ini yang merupakan pilihan antara cinta dan pendidikan hingga ia jatuh sakit
Tetapi pada akhirnya ia memilih untuk berangkat ke paris dan Irma menikah dengan lelaki lain dan Andi menjalani studinya di paris. Irma yang ingin pergi berbulan madu di Bali mengalami kecelakaan hebat hngga ia menjadi janda kembang. 
Pada akhirnya Andi menyelesaikan studinya di pasir dan pulang di Makassar untuk menjadi direktur Utama PT. Trakindo yang membuatnya menjadi seorang milyarder setelah itu ia pindah dari kampung ke kota Makassar sambil  mencari Irma sang pujaan hatinya yang lama di carinya.
Hingga pada akhirnya Andi  pergi berziarah ke Makam ayahnya dan di situlah ia bertemu dengan Irma sang pujaan hatinya “ Irma ….! Kamu ke mana saja? Aku sudah lama mencarimu” kata Andi sambil menitihkan air mata. “ aku juga Andi aku juga sudah lama mencarimu” kata Irma “ kalau begitu mari kita ke rumahku” ajak Andi pada Irma. Berangkatlah Irma bersama Andi dan di dalam perjalanan Andi menceritakan bahwa ia sudah menjadi orang sukses dan sekarang ia menjabat sebagai Direktur utama PT. Trakindo Irma pun menceritakan bahwa suaminya telah meninggal dunia karena kecelakaan.
Sesampainya di rumah Andi memperkenalkan Irma ke Ibunya dan berinisiatif untuk melamar Irma hingga pada akhirnya Andi  melamar Irma dan mereka menjadi sepasang suami istri dan hidup bahagia bersamanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar