tentang saya

tentang saya
korps Brimob

Selasa, 23 November 2010

Karya tulis


CARA PENANGGULANGAN LIMBAH DOMESTIK MASYARAKAT DI KELURAHAN BAWASALO KAITANNYA DENGAN KELESTARIAN TERUMBU KARANG

KARYA TULIS ILMIAH
Disusun dalam rangka mengikuti lomba Duta karang
Se- kabupaten pangkep  yang dilaksanakan COREMAP II
 Kabupaten pangkep  Tahun 2010




DISUSUN OLEH

AHMAD ZULKARNAIN
NIS: 08-5379




SMA NEGERI 1 SEGERI
KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
TAHUN PELAJARAN 2010
HALAMAN PENGESAHAN
No. 422/072/SMA/2010
Karya tulis dengan judul :
CARA PENANGGULANGAN LIMBAH DOMESTIK MASYARAKAT DI KELURAHAN BAWASALO KAITANNYA DENGAN KELESTARIAN TERUMBU KARANG

Yang disusun oleh :
NAMA: AHMAD ZULKARNAIN
NIS       : 08-5379

Telah di periksa  dan disahkan untuk di ikutkan pada lomba Duta karang   yang di laksanakan oleh COREMAP II Kabupaten Pangkep


Segeri 22 Juli 2010
                                              

        Disahkan Oleh                                                               Pembimbing                                                                    
Kepala SMA Negeri 1 SEGERI

D r s. H  Nurdin  Dalle                                                      Muyassar Gani, SE                                                                      NIP:  19620101 198601 1 012                                      NIP 19761028 200801 1 006


KATA PENGANTAR
Bismillahirahmani rahim
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karya ilmiah ini berhasil diselesaikan,meskipun dalam bentuk isi yang masih sangat sederhana.
Dalam penulisan ini, kami sudah mengerarahkan segala upaya dan kemampuan, namun kami menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak sepi dari kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati, penulis mengharapkan adanya kritikan konstruktif dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan dan kemanfaatanya di masa depan.
Dalam upaya penyelesaian karya ilmiah ini, tidak terkira besarnya nilai bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik berupa informasi, sumbangan data, dorogan semangat, dan bantuan materil. Oleh karena itu maka penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya terutama kepada yang terhormat :
1. Kepala sekolah SMA Negeri  1 Segeri, Bapak Drs. H Nurdin Dalle yang telah   membina SMA Negeri 1 Segeri.
2. Bapak Rusalam S.Pd. selaku Pembina Kelompok Ilmiah Remaja SMA Negeri 1 Segeri.
3. Semua anggota Kelompok Ilmiah Remaja SMA Negeri 1 Segeri yang telah memberikanmotifasi dan dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT. Senantiasa meridohi langkah dan usaha kita, dengan harapan karya ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, amin !
                                                                                                                    
                                                                                                                     Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul ……………………………………………………………………………………i
Halaman pengesahan…………………………………………………………………………..ii
Kata pengantar………………………………………………………………………………….iii
Daftar isi………………………………………………………………………………………….iv
Abstrak…………………………………………………………………………………………...vi
BAB I……………………………………………………………………………………………...1
Pendahuluan…………………………………………………………………………………….1
Latar belakang…………………………………………………………………………………..1
Rumusan masalah……………………………………………………………………………...2
Tujuan penulisan………………………………………………………………………………..3
Manfaat penelitian………………………………………………………………………………3
BAB II……………………………………………………………………………………………..4
Kajian pustaka…………………………………………………………………………………...4
Kekayaan laut Indonesia……………………………………………………………………….4
Mengenali Ekosistem Terumbu Karang……………………………………………………....5
Kehidupan Di Terumbu Karang………………………………………………………………..6
Fungsi Dan Manfaat Terumbu Karang………………………………………………………..7
Dampak sampah bagi kelestarian terumbu karang………………………………………….8
BAB III…………………………………………………………………………………………….9
Metode penelitian……………………………………………………………………………….9
 Desain Penelitian………………………………………………………………………………9
 Waktu dan Tempat Penelitian………………………………………………………………...9
 Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………………………9
BAB IV…………………………………………………………………………………………..10
Pembahasan…………………………………………………………………………………...10
kondisi terumbu karang di kelurahan bawasalo……………………………………………10
Pengolahan limbah domestik masyarakat pesisir …………………………………………13
BAB V………………………………………………………………………………………..….15
Kesimpulan dan saran………………………………………………………………………..15
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….15
Saran……………………………………………………………………………………………15
Daftar pustaka………………………………………………………………………………….16
Riwayat Hidup……………………………………………………………………………….…17
Lampiran………………………………………………………………………………………..18















ABSTRAK
Ahmad zulkarnain, 2010 “cara penanggulangan limbah domestik masyarakat di kelurahan bawasalo kaitannya dengan kelestarian terumbu karangdi bibing oleh Muyassar Gani
Karya tulis ini bertujuan untuk  mengetahui Kondisi pengolahan limbah domestik ma syarakat pesisir di Kelurahan Bawasalo dan Cara pengolahan limbah domestik masyarakat pesisir di Kelurahan Bawasalo Kaitannya dengan pelestarian terumbu karang agar tetap lestari dan bersih hingga menarik minat wisatawan
Penulisan kaya tulis ini menggunakan metode yang bersifat eksplorasi yaitu secara langsung turun ke lapangan dan pengolahan data dengan teknik kuisioner,observasi,dan teknik dokumentasi.
Berdasarkan tujuan penulisan dan pembahasan maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut;
1. Kondisi terumbu karang sekarang ini khususnya di kelurahan bawasalo sudah sangat memprihatinkan karena hampir tidak dapat di temukan terumbu karang yang masih dalam kondisi baik hal ini di sebabkan karena ulah manusia yang menurut informasi warga setempat bahwa kerusakan terumbu karang ini akibat dari penambangan batu karang oleh warga setempat sebagai bahan bangunan selain itu nelayan juga menggunakan bom dan racun sianida yang sangat merusak lingkungan utamanya terumbu karang, nelayan yang mencari ikan di laut pun turut merusak dengan mengeksploitasi sumber daya laut secara besar-besaran dengan menggunakan pukat harimau yang menyebabkan pengerukan pada karang hingga dapat merusak terumbu karang.
2. Pengolahan sampah domestic di Kelurahan Bawasalo masih belum sesuai dengan prosedur yang baik karena sampah yang di hasilkan oleh masyarakat sekitar secara langsung di buang ke sungai hingga dapat merusak ekosistem laut utamanya terumbu karang.







BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia sangat terkenal dengan keindahannya serta sumber daya alam yang sangat kaya, baik  kedaan alamnya maupun  flora dan faunanya. Akan tetapi banyak orang yang tak bertanggung jawab melakukan  kegiatan eksploitasi yang sifatnya merusak sumber daya alam. Kerusakan yang terjadi bukan hanya di darat, tetapi di laut dan udarapun sudah merajalelah.
Aktifitas eksploitasi yang sifatnya merusak seperti di atas,  sangat bertolak belakang dengan tujuan Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini yang sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 30 yang artinya” mengapa engkau ingin menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini sedangkan mareka hanya dapat melakukan pertumpahan darah dan Allah berkata sesungguhnya segala sesuatu yang ku ketahui tidak kamu ketahui”  jadi apabila kita mangacu pada ayat tadi sangat berbeda dengan kenyataan yang kita lihat pada lingkungan kita. Banyak sekali kerusakan yang terjadi, salah satunya adalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan sering kali di sangkut pautkan dengan kegiatan manusia yang di anggap kurang memperhatikan kelestarian lingkungan utamanya di daerah pesisir. Masyarakat melakukan aktifitas sehari hari tanpa memperhatikan sampah yang di hasilkan utamanya limbah domestik yang biasanya langsung di buang ke laut atau pun ke muara sungai tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu sehingga dapat merusak ekosistem laut utamanya terumbu karang.
Sekarang ini pemerintah telah berupaya untuk mengatasi problem yang terjadi pada masyarakat dengan melakukan berbagai tindakan seperti melakukan sosialisasi kepada masyarakat pesisir serta memberikan fasilitas berupa tempat sampah umum dan mobil pengangkut sampah di sebagian daerah agar masalah yang terjadi di masyarakat ini dapat di atasi dengan baik dan tidak lagi mencemari lingkungan utamanya laut. Karena apabila pesisir dan laut bersih dari sampah dan limbah domestic maka lingkungan akan tetap terjaga dan akan menarik minat para wisatawan, baik wisatawan domestic maupun mancanegara yang dapat mendatangkan devisa yang besar untuk Negara Indonesia.
Kerusakan karena limbah domestic ini sangat merusak lingkungan apabila tidak segera di tindak lanjuti seperti di kelurahan Bawasalo yang merupakan daerah pesisir laut yang sangat dekat dengan muara sungai tanpa ada mobil pengangkut dan tempat sampah umum yang di sediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu kami tertarik untuk meneliti hal tersebut, bagaimana cara masyarakat Bawasalo mengolah sampah yang di hasilkan dalam pekerjaan sehari-hari
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut;
1.    Bagaimana kondisi pengolahan limbah domestik masyarakat pesisir di Kelurahan Bawasalo ?
2.    Bagaimana cara pengolahan limbah domestik masyarakat pesisir di Kelurahan Bawasalo Kaitannya dengan pelestarian terumbu karang agar tetap lestari dan bersih hingga menarik minat wisatawan ?

C. Tujuan Penulisan
          Karya tulis ini bertujuan untuk menjelaskan kepada pembaca tentang :
1.    Kondisi pengolahan limbah domestik masyarakat pesisir di Kelurahan Bawasalo ?
2.    Cara pengolahan limbah domestik masyarakat pesisir di Kelurahan Bawasalo Kaitannya dengan pelestarian terumbu karang agar tetap lestari dan bersih hingga menarik minat wisatawan ?
D. Manfaat penulisan
Karya tulis ini diharapkan bermanfaat  sebagai berikut :
1.    Bagi masyarakat memberikan pemahaman dan kesadaran agar mengolah sampah domestik sehingga tidak merusak terumbu karang
2.    Bagi pemerintah agar mengambil kebijakan untuk menangani masalah ini
3.    Bagi pelajar agar dapat menjadikan masalah ini sebagai latihan penelitian ilmiah






BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kekayaan laut Indonesia
Sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan, sehingga secara alamiah bangsa Indonesia merupakan bangsa bahari. Hal ini ditambah lagi dengan letak wilayah Indonesia yang strategis diwilayah tropis. Hamparan laut yang luas merupakan suatu potensi bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan sumberdaya laut yang memiliki keragaman, baik sumberdaya hayati maupun sumberdaya lainnya.
Sebagai suatu bangsa bahari yang memiliki wilayah laut yang luas dan dengan ribuan pulau besar dan kecil yang tersebar didalamnya, maka derajat keberhasilan bangsa Indonesia juga ditentukan dalam memanfaatkan dan mengelola wilayah laut yang luas tersebut.
Keunikan dan keindahan serta keanekaragaman kehidupan bawah laut dari kepulauan Indonesia yang membentang luas di cakrawala khatulistiwa masih banyak menyimpan misteri dan tantangan terhadap potensinya.
Salah satu dari potensi tersebut atau sumberdaya hayati yang tak ternilai harganya dari segi ekonomi atau ekologinya adalah sumberdaya terumbu karang, apabila sumberdaya terumbu karang ini dikaitakn dengan pengembangan wisata bahari mempunyai andil yang sangat besar. Karena keberadaan terumbu karang tersebut sangat penting dalam pengembangan berbagai sektor termasuk sektor pariwisata.
Khusus mengenai terumbu karang, Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu karang untuk seluruh Indo-Pasifik. Indonesia memiliki areal terumbu karang seluas 60.000 km2 lebih. Sejauh ini telah tercatat kurang lebih 354 jenis karang yang termasuk kedalam 75 marga.
B. Mengenali Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitif sekali. Jangankan dirusak, diambil sebuah saja, maka rusaklah keutuhannya. Ini dikarenakan kehidupan di terumbu karang di dasari oleh hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk. Rantai makanan adalah salah satu dari bentuk hubungan tersebut. Tidak cuma itu proses terciptanya pun tidak mudah. Terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun hingga dapat tercipta secara utuh dan indah. Dan yang ada di perairan Indonesia saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam.
Sebagai ekosistem terumbu karang sangat kompleks dan produkstif dan keanekaraman jenis biota yang amat tinggi. Variasi bentuk pertumbuhannya di Indonesia sangat kompleks dan luas sehingga bisa ditumbuhi oleh jenis biota lain.
Ekosistem ini adalah ekosistim daerah tropis yang memiliki keunikan dan keindahan yang khas, yang pemanfaatannya harus secara lestari. Ekosistem terumbu karang ini umumnya terdapat pada perairan yang relatif dangkal dan jernih serta suhunya hangat ( lebih dari 22 derjat celcius) dan memiliki kadar karbonat yang tinggi. Binatang karang hidup dengan baik pada perairan tropis dan sub tropis serta jernih karena cahaya matahari harus dapat menembus hingga dasar perairan. Sinar matahari diperlukan untuk proses fotosintesis, sedangkan kadar kapur yang tinggi diperlukan untuk membentuk kerangka hewan penyusun karang dan biota lainnya.
Indonesia yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa, mempunyai terumbu karang terluas di dunia yang tersebar mulai dari Sabang- Aceh sampai ke Irian Jaya. Dengan jumlah penduduk lebih dari 212 juta jiwa, 60 % penduduk Indonesia tinggal di daerah pesisir, maka terumbu karang merupakan tumpuan sumber penghidupan utama.
Disamping sebagai sumber perikanan, terumbu karang memberikan penghasilan antara lain bagi dunia industri ikan hias, terumbu karang juga merupakan sumber devisa bagi negara, termasuk usaha pariwisata yang dikelola oleh masyarakat setempat dan para pengusaha pariwisata bahari
C. Kehidupan Di Terumbu Karang
Hutan bakau, padang lamun dan terumbu karang merupakan tiga eksosistim penting di daerah pesisir. Hutan bakau dan padang lamun dan terumbu karang berperan penting dalam melindungi pantai dari ancaman abrasi dan erosi serta tempat pemijahan bagi hewan-hewan penghuni laut lainnya. Terumbu karang merupakan rumah bagi banyak mahkluk hidup laut. Diperkirakan lebih dari 3.000 spesies dapt dijumpai pada terumbu karang yang hidup di Asia Tenggara. Terumbu karang lebih banyak mengandung hewan vertebrata. Beberapa jenis ikan seperti ikan kepe-kepe dan betol menghabiskan seluruh waktunya di terumbu karang, sedangkan ikan lain seperti ikan hiu atau ikan kuwe lebih banyak menggunakan waktunya di terumbu karang untuk mencari makan. Udang lobster, ikan scorpion dan beberapa jenis ikan karang lainnya diterumbu karang bagi mereka adalah sebagai tempat bersarang dan memijah. Terumbu karang yang beraneka ragam bentuknya tersebut memberikan tempat persembunyian yang baik bagi iakn. Di situ hidup banyak jenis ikan yang warnanya indah. Indonesia memiliki lebih dari 253 jenis ikan hias laut. Bagi masyarakat pesisir terumbu karang memberiakn manfaat yang besar , selain mencegah bahaya abrasi mereka juga memerlukan ikan, kima kepiting dan udang barong yang hidup di dalam terumbu karang sebagai sumber makan dan mata pencaharian mereka.

D. Fungsi Dan Manfaat Terumbu Karang
Setelah mengenali, maka cintai dan peliharalah terumbu karang, karena terumbu karang mempunyai fungsi dan manfaat serta arti yang amat penting bagi kehidupan manusia baik segi ekonomi maupun sebagai penunjang kegiatan pariwisata dan manfaat serta terumbu karang adalah:
  1. Proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk tumbuh dan berkembang biak untuk membentuk seperti kondisi saat ini.
  2. Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.
  3. Indonesia memiliki terumbu karang terluas didunia, dengan luas sekitar 600.000 Km persegi.
  4. Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi.
  5. Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian.
  6. Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah serti kima raksasa dan penyu laut.
  7. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang lamun dan magrove
  8. Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 - 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.
  9. Keindahan terumbu karang sangat potensial untk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatn mereka bertambah
  10. Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat Indonesia
E. Dampak sampah bagi kelestarian terumbu karang
Sampah merupakan salah satu factor utama kerusakan alam yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan utamanya di pesisir dan laut hal ini di sebabkan karena pengolahan sampah yang tidak sesuai denga prosedur hingga menyebabkan pencemaran lingkungan seperti kerusakan terumbu karang. Sampah yang tanpa di olah biasanya langsung di buang oleh masyarakat yang tinggal di daerah pesisir ke laut atau pun ke sungai hal ini menyebabkan sampah mengikuti arus sungai hingga mengendap di laut dan terumbu karang apabila hal ini terjadi maka sampah aka sampai ke permukaan terumbu karang dan terumbu karang akan sulit untuk mendapat sinar matahari dan tak dapat berfotosintesis dan apabila itu terjadi bukan tidak mungkin terumbu karang akan rusak, dan butuh waktu yang lama untuk memulihkan itu semua.





BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitaian ini adalah suatu penelitian yang bersifat ekplorasi yaitu secara langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku masyarakat sekitar kelurahan bawasalo dan kondisi terumbu karang di sekitar kelurahan bawasalo.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan di sekitar pesisir laut kecamatan Segeri tepatnya di kelurahan bawasalo yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1.    Teknik kuesioner
Kami menggunakan teknik kuesioner untuk penentuan sampel sebagai responden kuesioner dalam penelitian yang kami lakukan.
2.    Teknik observasi
Teknik observasi ini dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan. Teknik observasi ini dapat membuka cakrawala berpikir.
3.    Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi atau pengumpulan gambar merupakan suatu langkah yang dilalukan untuk menguatkan fakta yang nyata dan memperkuat bukti yang kami temukan.
      Teknik Analisis Data
          Teknik yang digunakan dalam menganalisis data teknik analisis statistik deskriptif dalam bentuk tabel frekwensi dan presentase juga melalui interpretasi gambar dan analisa data hasil observasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. kondisi terumbu karang di kelurahan bawasalo
Kondisi terumbu karang sekaang ini khususnya di kelurahan bawasalo sudah sangat memprihatinkan karena hampir tidak dapat di temukan terumbu karang yang masih dalam kondisi baik hal ini di sebabkan karena ulah manusia yang menurut informasi warga setempat bahwa kerusakan terumbu karang ini akibat dari penambangan batu karang oleh warga setempat sebagai bahan bangunan selain itu nelayan juga menggunakan bom dan racun sianida yang sangat merusak lingkungan utamanya terumbu karang, nelayan yang mencari ikan di laut pun turut merusak dengan mengeksploitasi sumber daya laut secara besar-besaran dengan menggunakan pukat harimau yang menyebabkan pengerukan pada karang hingga dapat merusak terumbu karang, apalagi kelurahan bawasalo ini merupakan daerah pesisir yang dekat dengan daerah aliran sungai atau DAS yang biasanya di gunakan sebagai sarana transportasi juga di gunakan untuk tempat pembuangan sampah yang akan mengalir langsung ke laut hingga dapat menyebabkan kerusakan
Kondisi terumbu karang di kel. Bawasalo dapat di lihat dari data hasil observasi dan kuesioner yang di bagikan kepada responden yang ada.





Table 1: Kondisi terumbu karang di daerah bawasalo menurut responden
No.
Kondisi Terumbu Karang
F
%
1
2
3
Baik
Rusak
Sangat rusak
6
16
4
23,08
61,52
15,40
Jumlah
26
100
Sumber : Hasil olahan kuesioner Juli 2010
Menurut responden kondisi terumbu karang di daerah bawasalo memiliki frekwensi 6 mengatakan baik atau 23,08%, 16 mengatakan rusak atau 61,52% dan 4 mengatakan sangat rusak atau 15,40%.
Table 2: Penyebab kerusakan  terumbu karang di daerah bawasalo menurut responden
No.
Penyebab Kerusakan
F
%
1
2
3
4
5
 Tidak tahu
Sampah domestik
Kegiatan nelayan
Fenomena alam
Penambangan karang
0
0
12
2
2
0
0
75
12,50
12,50
Jumlah
16
100
Sumber : Hasil olahan kuesioner Juli 2010
Dari data di atas menunjukan bahwa responden lebih dominan mengatakan bahwa kerusakan terumbu karang disebabkan oleh kegiatan nelayan yaitu ¾ dari data atau 75%, dan data kerusakan mengenai fenomena alam dan penambangan karang masing – masing 12,50% dari keseluruhan data yang ada, sedangkan data mengenai kerusakan akibat sampah domestik bernilai 0%.
Table 3: Dampak kerusakan terumbu karang di daerah bawasalo menurut responden
No.
Dampak Kerusakan
F
%
1
2
3
4
 Tidak tahu
Tidak ada dampaknya
Ikan berkurang
Ekosistem rusak
6
0
8
2
37,50
0
50
12,50
Jumlah
16
100
Sumber : Hasil olahan kuesioner Juli 2010
            Data menunjukan bahwa 50% responden berpendapat bahwa kerusakan terumbu karang menyebabkan ikan semakin berkurang, dan 12,50% berpendapat ekosistem rusak, 37,50% berpendapat tidak tahu dan 0% berpendapat kerusakan terumbu karang tidak memiliki dampak yang di akibatkan.



B. Bagaimana cara pengolahan limbah domestik masyarakat pesisir di Kelurahan Bawasalo
Kondisi limbah domestik di kelurahan bawasalo dapat terlihat dari data hasil observasi dan kuesioner yang di bagikan kepada responden yang ada.
Tabel 4: pemanfaatan limbah domestik masyarakat Kel. Bawasalo
No.
Pemanfaatan Limbah
f
%
1.
2.
Dimanfaatkan
Tidak dimanfaatkan
4
46
8
92
Jumlah
50
100
Sumber : Hasil olahan kuesioner Juli 2010
            Dari data pemanfaatan limbah domestik yang kami dapatkan 92% dari keseluruhan data yang ada limbah domestik tersebut tidak termanfaatkan.

Table 5: tempat membuang  limbah padat masyarakat Kel. Bawasalo
No.
Tempat Pembuangan
f
%
1.
2.
3.
4.
Sungai
Laut
Pesisir
Lainnya
18
27
-
5
36
54
-
10
Jumlah
50
100
Sumber : Hasil olahan kuesioner Juli 2010
            Dari data tabel 7 di atas terdapat 36% responden membuang limbah padat di sungai, 54% membuang limbah padat di laut, tidak ada atau 0% yang membuang di pesisir dan 10% untuk lainnya.
Table 8: tempat membuang  limbah cair masyarakat Kel. Bawasalo
No.
Tempat Pembuangan
f
%
1.
2.
3.
4.
Sungai
Laut
Pesisir
Lainnya
14
18
1
17
28
36
2
34
Jumlah
50
100
Sumber : Hasil olahan kuesioner Juli 2010
            Data pembuangan limbah cair memiliki frekwensi 14 yang terdapat di sungai, 18 di laut, 1 di pesisir, dan 17 di lainnya. Data tersebut membuktikan banyak responden yang membuang limbah cairnya di laut dengan frekwensi 18 responden.
Dari data di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa pemanfaatan limbah domestik di kelurahan bawasalo ini masih sangat minim sehingga dapat mencemari lingkungan. Seandainya pemerintah memberikan bantuan untuk menangani masalah ini maka lingkungan di kelurahan Bawasalo ini dapat di lestarikan dan menjadi objek wisata yang dapat menarik minat pengunjung untuk datang ke tempat tersebut


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kondisi terumbu karang sekarang ini khususnya di kelurahan bawasalo sudah sangat memprihatinkan karena hampir tidak dapat di temukan terumbu karang yang masih dalam kondisi baik hal ini di sebabkan karena ulah manusia yang menurut informasi warga setempat bahwa kerusakan terumbu karang ini akibat dari penambangan batu karang oleh warga setempat sebagai bahan bangunan selain itu nelayan juga menggunakan bom dan racun sianida yang sangat merusak lingkungan utamanya terumbu karang, nelayan yang mencari ikan di laut pun turut merusak dengan mengeksploitasi sumber daya laut secara besar-besaran dengan menggunakan pukat harimau yang menyebabkan pengerukan pada karang hingga dapat merusak terumbu karang.
2. Pengolahan sampah domestic di Kelurahan Bawasalo masih belum sesuai dengan prosedur yang baik karena sampah yang di hasilkan oleh masyarakat sekitar secara langsung di buang ke sungai hingga dapat merusak ekosistem laut utamanya terumbu karang.
B. Saran
1.   Bagi masyarakat memberikan pemahaman dan kesadaran agar mengolah sampah domestik sehingga tidak merusak terumbu karang
2.  Bagi pemerintah agar mengambil kebijakan untuk menangani masalah ini
3.  Bagi pelajar agar dapat menjadikan masalah ini sebagai latihan penelitian ilmiah

DAFTAR PUSTAKA
Brown, Lester R.1998. Masa Depan Bumi. Jakarta: Yayasan obor Indonesia.
Bustami, del Afriadi. 2008. Ekosistem pesisir dan laut ancaman bencana dan pengelolaannya.Jakarta: LIPI
Echols, John M. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia : Jakarta.
Milla, sihabul. 2008. Bioteknologi Dalam Pengolahan Lingkungan. Bandung: Artha rivera.
Nontiji, Anugrah. 2001. Nasib terumbu karang di tangan anda. Jakarta: COREMAP II
Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga











RIWAYAT PENULIS
Ahmad Zulkarnain adalah nama lengkap penulis, penulis biasa di panggil Nain. Penulis lahir di Ujung Pandang,tanggal 20 April 1993 penulis adalah anak dari pasangan Wasib S.Sos dan Sitti Ammani, SE. Penulis tinggal di desa Mandalle, Kecamatan Mandalle Kab. Pangkajene dan kepulauan
Penulis mengawali pendidikan di TK Politani Pangkep dan tamat pada tahun 1998, setelah itu penulis melanjutkan Studi di SD negeri 20 Mandalle dan tamat pada tahun 2005, lalu penulis malanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Mandalle dan selesai pada tahun 2008, kemudian penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Segeri sekarang duduk di kelas XII IPA1.
Di SMA 1 Segeri penulis mengikuti beberapa organisasi di antaranya sebagai ketua OSIS SMA 1 Segeri Masa bakti 2009/2010, Pemred Djadul crew DJAA 2010, anggota IRM, dan anggota KIR SMA 1 Segeri.penulis juga mengukir beberapa prestasi seperti: Juara III lomba karya tulis ilmiah tingkat SMA Se-Sulawesi-selatan, peserta lomba duta karang COREMAP II Kab.Pangkep, Purna paskibra Kec.Segeri, dan peserta Diklat jurnalistik abu-abu tingkat SMA/SMK/MA se-Sulselbar.
Dan pada tahun 2009 penulis membuat karya ilmiah yang berjudul Menyelamatkan ikan melalui konservasi terumbu karang, Sinergitas siswa dan masyarakat terhadap pelestarian flora dan fauna wilayah pesisir, Populasi dan pertumbuhan pohon pinus di Malino dan tahun 2010 membuat karya ilmiah yang berjudul Antropogenik penggunaan CFC terhadap perubahan iklim dan solusinya.
LAMPIRAN

                           
  


                                                                             






Tidak ada komentar:

Posting Komentar